Tentang Lawu dan Cara Mengiklaskan
Saya masih ingat betul dinginnya udara Cemoro Sewu pagi itu. Saya dan tim mulai menyusuri jalur pendakian dengan sangat antusias. Pendaftaran kami lakukan secara online, dan di pos registrasi kami melaporkan identitas dan rencana kapan akan turun, tidak lupa petugas juga membekali kami dengan arahan-arahan yang wajib dan tidak boleh kami lakukan. Jalur awal memang langsung menanjak, bikin napas saya lumayan ngos-ngosan sejak pos pertama. Tapi justru di situlah sensasinya—setiap langkah terasa mengantarkan saya ke dunia yang lebih jauh dari hiruk-pikuk kota, sekaligus memanjakan pikiran saya agar tidak fokus pada pikiran yang menyakitkan. jika dari kalimat ini kalian menangkap saya naik gunung saat sedang patah hati kalian tidak sepenuhnya salah wkwkwk. ok lanjut ... Di Pos 3, Cemoro Kandang, saya mulai merasakan tubuh lelah dan kaki terasa lebih berat. Tapi pemandangan terbuka setelahnya perlahan membayar semua penat dengan manjaan mata. Hutan pinus yang menjulang diganti v...



